Gandeng CSR, Pemkab Gunungkidul
Berharap Turunkan Angka Kemiskinan
Oleh: Edi Padmo
Dalam menghadapi hal ini, di tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menyusun intervensi dan konvergensi program/ kegiatan untuk pengentasan kemiskinan yang melibatkan 38 Perangkat Daerah.
Selain itu, Pemerintah Gunungkidul juga bersinergi dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta maupun dengan Kementerian teknis terkait. Baik dari Kementerian PUPR melalui BPPW DIY maupun dengan kementerian teknis lainnya.
"Kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks, sehingga dalam penanganannya perlu didukung semua stakeholder atau unsur pentahelix, temasuk di dalamnya dari private sector atau dunia usaha," kata Arif Aldian, Kepala Bappeda Kabupaten Gunungkidul, pada pertemuan dengan forum CSR, Selasa (17/10/2023).
Dalam pertemuan ini, Bapedda dan Forum CSR juga melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dalam upaya program pengentasan kemiskinan di Gunungkidul. Arif Aldian juga menyampaikan, bahwa salah satu strategi Pemkab Gunungkidul dalam upaya menekan angka kemiskinan adalah program 'Gumregah Asasta'. Program yang diterjemahkan sebagai semangat bersama-sama untuk menuju kesejahteraan masyarakat, yang merupakan gerakan sinergitas antar stake holder dalam upaya penanganan kemiskinan.
"Dukungan dari dunia usaha sangat diperlukan untuk percepatan penanganan kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul. Dan terkait hal ini, beberapa hal sudah dilakukan," lanjut Arif
Harapan ke depan, pelaksanaan program CSR dapat dikolaborasikan secara lebih optimal dalam upaya mendukung penyelesaian berbagai permasalahan di Kabupaten Gunungkidul dengan tema sesuai prioritas, seperti penanganan kemiskinan.
"Kami berharap, Forum CSR dapat mendukung hal tersebut, sehingga program akan lebih efektif dan terarah," imbuh Arif Aldian.