Puisi Malam Ini Karya Mashudi

MALAM INI

Karya: Mashudi

Malam ini aku menjelma menjadi debu lirih
Berusaha untuk tak mengigau kepada siang
Lalu lalang suara-suara jangkrik menyanyikan lagu duka
Diambil dari suara dalam tentang hati yang tulus
Tentang panas bumi
Tentang daun merontok
Tentang sempit sumber mata air
Tentang bening kaca
Tentang joget asap melambung
Tentang kebakaran hutan
Tentang gunung-gunung tidur telentang

Tentang suara 'aseping asepi' yang tak punya tempat duduk

Malam ini aku dipaksa bertatapan wajah dengan sembirit angin
Bertanya tentang apakah harus kerasan tinggal di sini
Menunggu huma yang tak berpihak pada hidup
Kering kerontang sesekali bersemayam di singgasana ujian hidup

Namun apa daya, air kejernihan tak ditemani secuil pun pepohonan

Malam ini ada penegasan apa tentang hidup sejati
Aku kira butuh hati bening
Aku kira butuh pikiran bening
Aku kira butuh langkah bening
Aku kira butuh asupan dana bening
Aku kira butuh nama bening

Aku kira butuh suasana bening

Dan....
Kita baru belajar bening
Seperti malam ini

Aku belum bening

--- 2023 ---

====================

DENGAN MENCINTAI

Karya: Mashudi

Dengan mencintai, aku temukan cinta di dalam puisi
Bergerak mengarungi udara
Pecah diterpa asap kemenyan
Hanyut di sungai-sungai kecil hutan rimba
Menjelma menjadi lumut hijau yang bertengger di kulit pohon sepi

Di sana bertuliskan "kau jangan membunuhku dengan cinta berbalut keserakahan"

Dengan mencintai, tak sempat menampung secuil pun rindu
Karena jarak tak menjadikanku debu kebingungan
Semak semak panjang dan sejuk
Menjadikanku khusuk menampung kepasrahan
Sudah lama luka kutindih

Sejak kita susah membedakan antara cinta dan nafsu

Dengan mencintai, aku tak pernah tersandung batu
Empuk duri yang kuinjak adalah kesadaran semesta menampung diriku yang kecil ini
Terbaca sudah tulisan di bening embun pagi pada ujung daun kering

"kau tidak mati hanya karena cinta"

--- 2023 ---

====================

Baca juga: Puisi Marka, Lebur, ReGenerasi Karya Karya Andi Kartojiwo

AKU TAKUT

Karya: Mashudi

Yang aku takuti udara sakit hati
Yang aku takuti burung-burung sakit hati
Yang aku takuti sungai tak lagi mengalir
Yang aku takuti daun kering langka
Yang aku takuti air laut meluap
Yang aku takuti manusia menyesal
Yang aku takuti Tuhan murka

Yang aku takuti semesta menemukan kata 'selesai'.

--- 2023 ---

====================

'Mashudi' kelahiran Wonosari Gunungkidul 1982, saat ini masih tinggal di Wonosari Gunungkidul.
Gemar menulis puisi sejak SD, karya-karyanya pernah dimuat di:

Majalah Nasima Merah Putih Semarang, 

Media Online Apajake, 

Media Online Puisipedia, 

Media Online Kabar Handayani.