Indigofera, Alternatif Pakan Ternak dan Biomassa Ramah Lingkungan

Admin Lain Sisi
0
Peninjauan Kondisi Bibit Tanaman Multifungsi di Rumah Bibit Kalurahan Gombang.


Pertanian(lain-sisi.com)—Para petani di Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, mengikuti pelatihan mengenai budidaya tanaman multifungsi Indigofera. Pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan tanaman sebagai pakan ternak sekaligus sebagai bahan bakar alternatif biomassa.


Sebagai tanaman yang mampu bertahan dalam kondisi kering, Indigofera dianggap cocok untuk lahan-lahan kritis dan kering seperti yang ada di Kalurahan Gombang dan Karangasem, Kabupaten Gunungkidul.


Program ini merupakan hasil kerja sama antara PLN EPI, Kraton Yogyakarta, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat. Fokus utama pelatihan adalah bagaimana tanaman ini bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk peternakan tetapi juga sebagai bagian dari program cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).


Dahan serta ranting dari tanaman tersebut akan diolah sebagai bahan bakar biomassa, yang diharapkan dapat mengurangi penggunaan batu bara serta menjadi alternatif energi terbarukan.


Sekertaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan menjelaskan bahwa proyek ini berperan dalam transisi menuju energi bersih serta memperkuat ekonomi masyarakat desa.


Hingga saat ini, lahan kritis di Gombang dan Karangasem telah mulai dipetakan untuk tahap awal penanaman. Diharapkan ke depannya, proyek serupa bisa diperluas ke wilayah lain di Daerah Istimewa Yogyakarta.


“Untuk saat ini kami fokus di Gombang dan Karangasem. Ke depan, kami berharap bisa diperluas ke kalurahan lain di wilayah DIY,” kata Mamit.


Para petani yang ikut serta dalam program ini sudah mulai menggunakan daun Indigofera sebagai hijauan pakan ternak bagi kambing dan sapi. Panen pertama dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat, dengan hasilnya akan dikirim ke PLTU Pacitan di Jawa Timur.


Setidaknya sudah lebih dari 175.000 pohon multifungsi, termasuk Indigofera yang ditanam dilahan Sultan Ground sejak 2023 lalu.


Ketua Bebadan Pangresa Loka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo. menegaskan bahwa pemanfaatan lahan Sultan Ground dan tanah khas desa untuk pertanian berkelanjutan merupakan komitmen Keraton sejak awal.


“Arahan Ngarso Dalem jelas. Tanah-tanah ini harus membawa manfaat ekologis sekaligus ekonomi. Bahkan ke depan kami dorong agar bisa berkembang menjadi agro eduwisata,” jelas Gusti Marrel.


Secara nasional, hingga tahun 2025 kebutuhan biomassa diperkirakan mencapai lebih dari sepuluh juta ton per tahun. PLN sendiri menargetkan peningkatan kontribusi energi terbarukan sebesar 23 persen dalam bauran energi nasional, dengan Indigofera sebagai salah satu komoditas utama yang mendukung pencapaian target tersebut.


Rangkaian kegiatan ini mencakup materi teori dan praktik lapangan, termasuk pemupukan, pemangkasan, serta monitoring pertumbuhan tanaman. Setiap Kegiatan juga didampingi oleh tenaga ahli dan dirancang agar peserta memahami SOP perawatan pohon secara berkelanjutan.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!