Petani Pulutan Mengadu Kekurangan Air, DPRD DIY dan BBWSSO Tinjau Lokasi

Liyan Lain Sisi
0


GUNUNGKIDUL – Warga Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, yang mayoritas berprofesi sebagai petani, mengeluhkan kurangnya pasokan air untuk lahan pertanian mereka.


Keluhan ini ditanggapi serius oleh Komisi C DPRD DIY yang kemudian melakukan peninjauan langsung ke lokasi bendungan atau DAM di desa tersebut pada Selasa (23/09/2025).


Peninjauan ini dilakukan bersama Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) DIY dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPR ESDM) DIY.


Aksi ini merupakan tindak lanjut dari laporan Pemerintah Desa Pulutan terkait kebutuhan air yang mendesak untuk menunjang sektor pertanian.


“Kami menerima keluh kesah dan usulan warga. Kami hadir sebagai jembatan bagi warga ke instansi yang bermitra dengan kami,” kata Timbul Suryanto, Anggota Komisi C DPRD DIY.


Menurutnya, pemenuhan kebutuhan air ini adalah bagian penting dari upaya meningkatkan ketahanan pangan di Gunungkidul. Sehingga perlu adanya tindak lanjut dari usulan-usulan yang sudah ada.


“Langkah selanjutnya, warga dan kalurahan kami minta membuat proposal resmi ke BBWSSO mengenai usulan itu. Nanti akan kami pantau terus agar dapat terealisasi dengan cepat melalui aspirasi dewan,” terangnya.


Lurah Pulutan, Rusmiyanto, mengungkapkan bahwa saat ini DAM yang ada sudah mampu mengairi sekitar 15 hingga 20 hektar lahan. Ia berharap ada penambahan sumber air baru, seperti sumur bor, untuk meningkatkan kapasitas irigasi.


“Dengan adanya sumur bor air dalam, kami berharap bisa mengairi hingga 40-50 hektar lahan pertanian. Ini akan sangat mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan warga,” ujar Rusmiyanto.




Perwakilan Dinas PUPR ESDM DIY, Subarjo, menjelaskan bahwa untuk menindaklanjuti usulan ini, pihaknya perlu melakukan kajian teknis.


"Kami menunggu proposal resmi dari pemerintah desa untuk mengkaji titik sumber air, kedalaman sumur, dan potensi air tanah yang dapat dimanfaatkan," jelasnya.


Subarjo menambahkan bahwa kajian ini juga akan mempertimbangkan aspek lingkungan dan kelayakan teknis agar program dapat berjalan optimal.


Hal senada disampaikan oleh Haspiyono dari BBWS Serayu Opak. Ia menyatakan bahwa setelah ada proposal dari daerah, timnya akan mengkaji, menggunakan teknik geolistrik untuk memastikan lokasi pembangunan sumur pompa yang tepat.


"Status lahan juga harus dipastikan dan secara bertahap akan dilakukan tindak lanjut," kata Haspiyono.


Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan kebutuhan air bagi sektor pertanian di Kalurahan Pulutan dapat tercukupi sehingga ikut mendongkrak produktivitas pertanaian di Gunungkidul.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!