Gunungkidul(lain-sisi.com)-- Persoalan sampah akhir akhir ini menjadi polemik untuk beberapa kabupaten di wilayah DIY. Mengantisipasi hal itu, Pemkab Gunungkidul mensosialisasikan program Gerakan Jumat Bersih Gunungkidul
Pada Jumat (9/5/2025) pagi, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih bersama perwakilan dari jajaran OPD berkolaborasi dengan Polres Gunungkidul melaksanakan bersih pasar di kawasan Pasar Argosari, Wonosari
"Kita arahkan untuk setiap OPD mengirimkan personilnya bersama masyarakat sekitar pasar untuk melakukan gerakan bersih sampah di pasar terbesar Gunungkidul yakni Pasar Argosari," kata Bupati, Jumat (9/5/2025) di sela kegiatan
Ia menyebut, agenda ini menjadi salah satu bagian dari Gerakan Jumat Bersih Gunungkidul dari Dinas Lingkungan Hidup. Harapannya, kebersihan pasar akan terjaga sehingga dapat tercipta suasana yang nyaman untuk berbelanja.
Selain melakukan bersih-bersih, Bupati bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kapolres juga melakukan pengecekan lokasi tempat pembuangan sampah di Pasar Argosari, Menurutnya, untuk masyarakat perkotaan memang perlu adanya edukasi khusus seperti pemilahan sampah sebelum dibuang
Ia juga menyinggung soal permasalahan sampah yang akhir akhir ini menjadi polemik di beberapa wilayah DIY.
"Jumat kemarin, kita adakan aksi bersih-bersih di sungai yang melewati kota. Ini kalau tidak kita gerakkan dari sekarang saya khawatir nanti ke depan Gunungkidul bisa menjadi darurat sampah. Gerakan Jumat Bersih ini harus selalu dimonitor," tegasnya
Kepala DLH Gunungkidul, Antonius Hary Sukmono menjelaskan, kegiatan kolaborasi Jum’at Bersih Gunungkidul Bebas Sampah di Pasar Argosari ini bukan hanya tentang membersihkan sampah, tetapi juga tentang menciptakan budaya kebersihan di lingkungan pasar.
"Ada sekitar 200 pedagang pasar yang ikut kegiatan. Jadi, agenda ini juga dalam rangka menumbuhkan kesadaran lingkungan," kata Hary
Dengan menjaga kebersihan pasar, lanjutnya, juga sebagai sebuah upaya untuk turut menjaga kesehatan dan kenyamanan masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal