Tiga Hari Ke Depan, BMKG Perkirakan Yogyakarta Diguyur Hujan,
Bagaimana Dengan Gunungkidul?

Lainsisi.com-- Hujan kembali menghilang di sebagian wilayah Yogyakarta beberapa hari terakhir. Di Kabupaten Gunungkidul, petani yang mulai bersemangat menggarap lahan pertanian mereka, akhirnya hanya bisa pasrah dengan keadaan yang kembali kering.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memang memprediksi, bahwa dampak El Nino masih berpengaruh hingga Bulan Maret-April mendatang.
Meskipun, berbareng dengan itu, pergerakan Angin Periodik Monsun Asia yang cenderung basah juga ikut mempengaruhi musim yang sedang terjadi.
Mengutip keterangan resmi BMKG tentang prospek cuaca tiga hari ke depan, (17-19 Januari 2024), diperkirakan sebagian wilayah Yogyakarta diguyur hujan. Lalu bagaimana dengan wilayah Gunungkidul?.
Warjono, Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta menyebut, bahwa berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya Badai Tropis ‘Anggrek’ di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu.
"Tekanan rendah di Australia menunjukkan pola Angin Baratan (Monsun Asia) mendominasi wilayah Jawa pada umumnya dan DIY khususnya", kata Warjono, Selasa (16/1/2024).
Ia melanjutkan, Angin Monsun Asia bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar 20 – 40 km/jam. Adanya aktifitas MJO di kuadran 4 didukung adanya pertemuan arus angin di wilayah Jawa serta hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY, teridentifikasi pada ketinggian 1.5–5.5 km (level 850 - 500 mb) berkisar antara 70–95 % (basah),.
"Ini yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan dapat terjadi di wilayah DIY bagian Utara - Tengah pada siang-malam hari", lanjutnya.
Dengan hasil analisis tersebut, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di Wilayah DIY periode tanggal 17 –19 Januari 2024 adalah sebagai berikut:
Tanggal 17 Januari 2024
Potensi hujan sedang-lebat di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian, dan Bantul bagian utara.
Tanggal 18 Januari 2024
Potensi hujan sedang - lebat di Sleman, Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara.
Tanggal 19 Januari 2024
Potensi hujan sedang - lebat di Sleman, Kulon Progo bagian Utara-Tengah, dan Gunungkidul bagian Utara.
"Kami menghimbau, untuk semua pihak agar tetap waspada terhadap dampak yang bisa ditimbulkan oleh potensi hujan sedang–lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang", kata Warjono.
BMKG juga meminta masyarakat untuk memperbaharui informasi cuaca terbaru lewat media massa atau media sosial serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan seperti BPBD.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini dengan wilayah yang lebih terperinci, dapat mengakses:
1. Website https://www.bmkg.go.id atau https://stamet-yogya.bmkg.go.id/prakiraan-cuaca-kecamatan/
2. Akun media sosial @infoBMKG atau @infobmkgyia
3. Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
4. Call center 196 BMKG; Atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memang memprediksi, bahwa dampak El Nino masih berpengaruh hingga Bulan Maret-April mendatang.
Meskipun, berbareng dengan itu, pergerakan Angin Periodik Monsun Asia yang cenderung basah juga ikut mempengaruhi musim yang sedang terjadi.
Mengutip keterangan resmi BMKG tentang prospek cuaca tiga hari ke depan, (17-19 Januari 2024), diperkirakan sebagian wilayah Yogyakarta diguyur hujan. Lalu bagaimana dengan wilayah Gunungkidul?.
Warjono, Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta menyebut, bahwa berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya Badai Tropis ‘Anggrek’ di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu.
"Tekanan rendah di Australia menunjukkan pola Angin Baratan (Monsun Asia) mendominasi wilayah Jawa pada umumnya dan DIY khususnya", kata Warjono, Selasa (16/1/2024).
Ia melanjutkan, Angin Monsun Asia bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar 20 – 40 km/jam. Adanya aktifitas MJO di kuadran 4 didukung adanya pertemuan arus angin di wilayah Jawa serta hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY, teridentifikasi pada ketinggian 1.5–5.5 km (level 850 - 500 mb) berkisar antara 70–95 % (basah),.
"Ini yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan dapat terjadi di wilayah DIY bagian Utara - Tengah pada siang-malam hari", lanjutnya.
Dengan hasil analisis tersebut, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di Wilayah DIY periode tanggal 17 –19 Januari 2024 adalah sebagai berikut:
Tanggal 17 Januari 2024
Potensi hujan sedang-lebat di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian, dan Bantul bagian utara.
Tanggal 18 Januari 2024
Potensi hujan sedang - lebat di Sleman, Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara.
Tanggal 19 Januari 2024
Potensi hujan sedang - lebat di Sleman, Kulon Progo bagian Utara-Tengah, dan Gunungkidul bagian Utara.
"Kami menghimbau, untuk semua pihak agar tetap waspada terhadap dampak yang bisa ditimbulkan oleh potensi hujan sedang–lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang", kata Warjono.
BMKG juga meminta masyarakat untuk memperbaharui informasi cuaca terbaru lewat media massa atau media sosial serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan seperti BPBD.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini dengan wilayah yang lebih terperinci, dapat mengakses:
1. Website https://www.bmkg.go.id atau https://stamet-yogya.bmkg.go.id/prakiraan-cuaca-kecamatan/
2. Akun media sosial @infoBMKG atau @infobmkgyia
3. Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
4. Call center 196 BMKG; Atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
