Persiapan Caleg Depresi,
RSUD Wonosari Sediakan Ruang Perawatan Khusus

Lainsisi.com--Kontestasi politik skala lima tahunan akan segera digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Ada ratusan calon legislatif (Caleg) yang akan berkompetisi untuk menduduki kursi dewan di Kabupaten Gunungkidul. Sementara jumlah yang diperebutkan hanya 45 kursi.
Untuk mengantisipasi dampak psikologis dari Caleg yang gagal, RSUD Wonosari menyediakan ruang perawatan khusus.
"Mudah-mudahan tidak ada, tapi jika memang sampai terjadi maka fasilitas ini sebagai bentuk perhatian dari pemerintah daerah", kata Sunaryanta, Bupati Gunungkidul dalam kesempatan ulang tahun RSUD Wonosari, Rabu (17/1/2024).
Bupati menyebut, bahwa fasilitas yang disiapkan termasuk lengkap. Tiga ruangan VIP dengan kapasitas enam tempat tidur yang dilengkapi dengan AC dan fasilitas medis. Selain itu, juga telah dipersiapkan tenaga psikiater yang siap mendampingi Caleg yang mengalami depresi ketika tidak berhasil menjadi anggota dewan.
Direktur RSUD Wonosari, dr Heru Sulistyowati mengatakan, pihaknya.memang menyiapkan pelayanan rawat inap rehabilitasi kesehatan jiwa. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika Caleg yang gagal pada pemilihan legislatif pada Februari mendatang sampai mengalami depres dan membutuhkan perawatan medis.
"Selain menyiapkan layanan kejiwaan berupa ruang rawat inap, kami juga telah memiliki tenaga medis untuk rehabilitasi kejiwaan diantaranya 1 psikiater dan 2 psikolog," kata Heru.
Psikiater RSUD Wonosari, dr. Ida Rochmawati, SPKj, menyampaikan, berdasar resiko ada tiga kategori Caleg yang membedakan, pertama Caleg yang hanya ikut-ikutan, yang kedua diutus partai dan yang terakhir memang benar-benar serius menjadi Caleg.
"Kategori yang ke-tiga ini yang resikonya lebih besar jika gagal menjadi anggota dewan. Ekspetasi yang tinggi tentu jika gagal kekecewaannya lebih besar," terang Ida.
Psikiater RSUD Wonosari ini menjelaskan, stress bukan gangguan jiwa, tapi merupakan reaksi adaptasi manakala seseorang menghadapi kenyataan yang tidak sesuai harapan. Orang yang gagal dan kecewa lumrah mengalami stress.
"Sehingga yang kami antisipasi berupa reaksi stress yang akut. Ketika orang mengalami depresi yang akut, maka berpotensi membahayakan diri sendiri atau orang lain," lanjutnya.
Ia menekankan, bahwa pihaknya siap memberikan pelayanan terbaik sesuai situasi dan kondisi pasien.
"Tidak semua yang depresi itu harus rawat inap, bisa saja rawat jalan," jelasnya.
Untuk mengantisipasi dampak psikologis dari Caleg yang gagal, RSUD Wonosari menyediakan ruang perawatan khusus.
"Mudah-mudahan tidak ada, tapi jika memang sampai terjadi maka fasilitas ini sebagai bentuk perhatian dari pemerintah daerah", kata Sunaryanta, Bupati Gunungkidul dalam kesempatan ulang tahun RSUD Wonosari, Rabu (17/1/2024).
Bupati menyebut, bahwa fasilitas yang disiapkan termasuk lengkap. Tiga ruangan VIP dengan kapasitas enam tempat tidur yang dilengkapi dengan AC dan fasilitas medis. Selain itu, juga telah dipersiapkan tenaga psikiater yang siap mendampingi Caleg yang mengalami depresi ketika tidak berhasil menjadi anggota dewan.
Direktur RSUD Wonosari, dr Heru Sulistyowati mengatakan, pihaknya.memang menyiapkan pelayanan rawat inap rehabilitasi kesehatan jiwa. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika Caleg yang gagal pada pemilihan legislatif pada Februari mendatang sampai mengalami depres dan membutuhkan perawatan medis.
"Selain menyiapkan layanan kejiwaan berupa ruang rawat inap, kami juga telah memiliki tenaga medis untuk rehabilitasi kejiwaan diantaranya 1 psikiater dan 2 psikolog," kata Heru.
Psikiater RSUD Wonosari, dr. Ida Rochmawati, SPKj, menyampaikan, berdasar resiko ada tiga kategori Caleg yang membedakan, pertama Caleg yang hanya ikut-ikutan, yang kedua diutus partai dan yang terakhir memang benar-benar serius menjadi Caleg.
"Kategori yang ke-tiga ini yang resikonya lebih besar jika gagal menjadi anggota dewan. Ekspetasi yang tinggi tentu jika gagal kekecewaannya lebih besar," terang Ida.
Psikiater RSUD Wonosari ini menjelaskan, stress bukan gangguan jiwa, tapi merupakan reaksi adaptasi manakala seseorang menghadapi kenyataan yang tidak sesuai harapan. Orang yang gagal dan kecewa lumrah mengalami stress.
"Sehingga yang kami antisipasi berupa reaksi stress yang akut. Ketika orang mengalami depresi yang akut, maka berpotensi membahayakan diri sendiri atau orang lain," lanjutnya.
Ia menekankan, bahwa pihaknya siap memberikan pelayanan terbaik sesuai situasi dan kondisi pasien.
"Tidak semua yang depresi itu harus rawat inap, bisa saja rawat jalan," jelasnya.
