Antisipasi Macet, Begini Rekayasa Arus Lalin Libur Nataru di Gunungkidul

Edi Padmo
0
Antisipasi Macet, Begini Rekayasa Arus Lalin Libur Nataru di Gunungkidul


Kabar(lainsisi.com)-Wisatawan diprediksi akan membanjiri Gunungkidul pada libur Nataru akhir 2023 dan awal 2024 mendatang. Untuk mengantisipasi macet akibat lonjakan arus lalu lintas, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunungkidul menyiapkan rekayasa lalu lintas dan mendirikan pos pantau di berbagai titik strategis.

Rakhmadian Wijayanto, Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, menyampaikan, penerapan rekayasa lalu lintas dilakukan pada jalur-jalur yang berpotensi mengalami kemacetan.

"Ini akan diberlakukan mulai 22 Desember 2023. Ada tiga titik jalur utama yang akan menjadi fokus kami," kata Rakhmadian, Senin (18/12/2023).

Ia menjelaskan, titik pertama rekayasa arus Lalin akan diberlakukan di jalur Patuk menuju ke destinasi wisata Heha. Di mana, kendaraan dari arah Yogyakarta tidak bisa langsung belok kanan menuju Heha melainkan harus lurus ke arah jembatan Kali Pentung. Kendaraan kemudian harus naik lagi dan putar di sana, lalu belok kiri baru menuju ke Heha Sky View.

Rekayasa yang kedua, lanjutnya akan diterapkan di kawasan pantai sebagai destinasi wisata favorit di Gunungkidul.

"Ada dua jalur utama yang disiapkan menuju arah pantai, yaitu jalan Baron lurus tidak boleh belok kiri ke arah Mulo. Kemudian jalur kedua dari arah Playen-Paliyan dan Jogja. Itu kalau mau masuk ke pantai. Sedangkan ketika pulang dari pantai, kendaraan tidak boleh menuju jalur yang tadi. Tetapi dipecah belok kanan atau kiri menuju JJLS , baik menuju ke Wonosari, Jawa Tengah maupun Jogja," terang Rakhmadian.

Terakhir, rekayasa lalu lintas ketiga dilakukan pada jalur baru yakni Tawang-Ngalang. Menurut Rakhmadian, meski jalur baru ini belum diresmikan, namun sudah dibuka oleh PU dan bisa digunakan untuk mengurai kemacetan.

"Rencana baru akan diresmikan pada Januari 2024, namun sudah bisa dimanfaatkan pada 22 Desember nanti," lanjutnya.

Sedangkan, untuk jalur alternatif seperti Clongop, Cinomati, dan Bundelan, Rakhmadian mengatakan pihaknya tidak merekomendasikan. Sebab, jalur tersebut dinilai sangat ekstrem bagi pengendara.

"Kami tidak merekomendasikan jalur alternatif tersebut. Medan jalannya ekstrem kalau belum paham medan, bisa berbahaya untuk keselamatan. Lebih baik lewat jalur biasa saja Sambirejo atau lewat Patuk atau Imogiri yang lebih landai," paparnya.

Pada jalur alternatif yang lain yakni dari Getas menuju Imogiri. Rakhmadian mengatakan bahwa jalur ini khusus untuk roda dua dan empat. Kalau roda 6 atau bus, tetap akan diarahkan lewat jalur utama Patuk, Wonosari, maupun Jogja.

Selain rekayasa arus Lalin, Dinas Perhubungan Gunungkidul juga telah menyiapkan tiga pos pantau. Pos pertama yang besar berada di Siyono Tugu Tobong. Pos kedua berada di Patuk, dan Pos ketiga ada di kawasan Baron.

Selain itu, Dishub juga akan menyebar personel untuk bertugas 1X24 jam, berkoordinasi dengan Polres, Kodim, dan Muspida.

"Prediksi kami puncak mudik terjadi pada 24 Desember 2023. Sedangkan, arus balik pada 1 Januari 2024 malam," pungkas Rakhmadian.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!