Dilema Konflik MEP, Antara Aturan dan Ancaman Bagi Lahan Pertanian

Edi Padmo
0

.  tanaman jagung yang dserang MEP di         Gunungkidul (foto: Kupas)

FloraFauna(lainsisi.com)-- Konflik antara manusia dan Monyet Ekor Panjang (MEP) akhir-akhir ini marak terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Gunungkidul. 

Hewan primata ini secara bergerombol masuk ke lahan pertanian penduduk. Monyet merusak dan memakan tanaman pertanian seperti kacang, jagung, ketela dan tanaman yang lain

"Dari pengamatan kami, monyet itu berkoloni, jadi satu koloni bisa beranggotakan 70 sampai 100 ekor," kata Tugimayanto, Kepala Resort BKSDA Gunungkidul beberapa waktu lalu

Serangan ini sungguh sangat meresahkan dan mengkhawatirkan, karena bisa membuat petani mengalami gagal panen. Banyak petani menganggap bahwa monyet sudah menjadi hama pertanian

"Satu kali serangan memang bisa merusak lahan pertanian, bahkan bisa menghabiskan tanaman," lanjut Tugimayanto

     lahan pertanian yang diserang MEP

Sampai saat ini, berbagai upaya dilakukan untuk menghalau monyet agar tidak masuk lahan pertanian. Warga terpaksa menunggui dan menjaga lahan, memasang jaring, menggunakan mercon/petasan atau senapan angin untuk menakut-nakuti

"Monyet memang cerdik. Saat warga kami memasang jaring di sekitar lahan, ada monyet yang paling besar, mungkin pimpinannya yang istilahe 'nyincingke' (mengangkat jaring) agar monyet-monyet yang lain bisa masuk," kata Sudarto, Lurah Kalurahan Wunung, Kapanewon Wonosari.

"Atau mereka masuk lewat ranting-ranting pohon besar yang menjulur ke lahan pertanian," imbuhnya lagi

Sudarto menambahi, bahwa serangan monyet di wilayahnya memang termasuk masif dan meresahkan warga. Hal ini terjadi hampir setiap tahun, dan akhir akhir ini semakin meningkat, baik jumlah monyet maupun luasan lahan yang diserang

Terkait solusi masalah ini, Tugimayanto sebagai Kepala Resort BKSDA terus terang menyatakan serba salah. Pada satu sisi, monyet ekor panjang (macaca fasciluaris) meski belum termasuk satwa yang dilindungi di Indonesia, akan tetapi masuk dalam kategori hewan Appendix II CITES 

Status Appendix II memiliki pengertian bahwa monyet ekor panjang saat ini belum terancam kepunahan, tetapi mungkin terancam punah apabila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya regulasi pemanfaatan yang berkelanjutan.

"Di sisi lain, monyet yang menyerang lahan pertanian tentu juga akan berdampak buruk terhadap ekonomi maupun pangan warga masyarakat," buru-buru ia menambahi

Selain aturan, warga beberapa wilayah di Gunungkidul tidak berani memburu/membunuh monyet karena takut pada cerita mistis yang menyertai keberadaannya. Monyet sering dikaitkan dengan mitos tertentu, dimana mengganggunya atau membunuhnya merupakan hal yang tabu

Sampai sekarang, solusi mengatasi permasalahan konflik ini memang masih kusut. Benturan aturan dan realitas yang terjadi di lapangan membuat pihak terkait menjadi hati-hati dalam mengambil tindakan


Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan bahwa permasalahan MEP ini memang kompleks. 

"Monyet masuk ke lahan pertanian karena memang habitatnya terusik dan sumber pangan di alam kurang. Jadi mereka memang lapar," kata Hary

Dalam upaya jangka pendek untuk mengurangi konflik, lanjut Hary, 10 bulan ke depan pihaknya memprogramkan pemberian pakan berupa buah-buahan kepada MEP secara berkala. Meskipun sebenarnya, ia mengatakan solusi ini hanya bersifat situasional


"Ke depan, bersama pihak terkait seperti BKSDA, kami sedang berupaya untuk pengembalian habitat MEP. Saat ini, kami sedang melakukan pemetaan dan pendataan untuk kajian penanganan MEP," imbuhnya

Bagaimanapun, permasalahan konflik monyet dengan manusia di Gunungkidul memang harus ditangani dengan serius. Spesies monyet sebagai aset keanekaragaman hayati Bumi Handayani harus terus lestari. Namun sebaliknya, tanaman petani sebagai nilai ekonomi dan ketahanan pangan warga juga harus aman dari serangan binatang Primata ini















 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!