Capai Angka 45 Milyar, Pemkab Gunungkidul Akui Tak Kuat Biayai Perbaikan Dam Bribin

Edi Padmo
0
Capai Angka 45 Milyar,
Pemkab Gunungkidul Akui Tak Kuat Biayai Perbaikan Dam Bribin


Kabar(lainsisi.com) - Bendungan atau Dam Bribin adalah bendungan yang dibangun di dalam perut bumi. Dam dibuat khusus untuk membendung aliran sungai bawah tanah, untuk kemudian air dinaikkan sebagai reservoir PDAM Tirta Handayani.

Kedalamannya mencapai 100 meter lebih dari permukaan tanah. Berlokasi di Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, konon katanya, Dam Bribin adalah bendungan bawah tanah satu-satunya di dunia.

Pada banjir besar Badai Cempaka tahun 2017 lalu, sejumlah fasilitas di bendungan diketahui mengalami kerusakan. Besarnya biaya perbaikan, membuat Pemerintah Kabupaten Gunungkidul belum punya anggaran untuk perbaikan fasilitas dam sampai sekarang.

Pada Selasa (28/11/2023) kemarin, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta meninjau langsung keadaan Bendungan Bribin. Bupati dan dinas terkait turun ke lokasi dam dengan menggunakan fasilitas lift.

Baca juga: Benang Kusut Persoalan Air di Gunungkidul

"Sudah kami cek, saya lihat tadi kerusakannya luar biasa, sambungan pipanya patah dan air menghantam ruang mesin," kata Bupati saat ditemui di lokasi.

Ia juga menjelaskan untuk anggaran perbaikan memang tergolong besar, dan sampai saat ini Pemkab belum bisa mengalokasikan dana.

"Akan kami upayakan, akan kami ajukan ke pusat untuk anggaran perbaikan," lanjut Bupati.

Dam Bribin memang berperan penting sebagai salah satu reservoir utama PDAM. Debitnya yang besar selama ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air di tiga kapanewon, yakni Semanu, Rongkop, dan Girisubo.


"Untuk review desain anggaran perbaikan mencapai 45 miliyar," kata Wardani selaku Satker Op SDA Serayu Opak yang ikut meninjau langsung.

Menurut Wardani, anggaran sebesar itu hanya digunakan untuk biaya perbaikan, bukan penggantian total.

Baca juga: Pamsimas Gunungkidul Atasi Persoalan Air

"Alat yang masih bisa berfungsi masih kita gunakan, sementara yang rusak diperbaiki, karena kalau untuk mengganti semuanya biayanya tinggi sekali," katanya.

Ia juga menambahkan untuk saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari PUPR pusat untuk biaya perbaikan.

"Yang rusak itu modul penggerak untuk pemompa air ke atas, ada beberapa yang rusak, dan mainnya yang rusak".

Ditanya soal lama perbaikan, Wardani mengatakan belum bisa memastikan karena kerusakan ini dinilai cukup parah.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!