KEPADA SIAPA BERCERITA
Karya Mashudi
Apa yang hendak diberikan kepada kata
Sedang gemuruh menusuk luka
Sesederhanakah itu menampung ambisi
Sedang malam mendengkur mengintai celah tak terperi
Mungkin kematian sedang merangkul sepi
Lalu lalang berebut tulang belulang
Darah habis disedot malam dan siang
Nun jauh di sana bening hampir hilang
Terikat oleh seribu gelombang
Masih adakah segenggam kesetiaan
Di dalam sejuta keputusasaan
Di mana bersembunyi dari segala kemurkaan
Jika masih sanggup menjunjung kebersamaan
===== 2023 =====
SEBELUM
Karya Mashudi
Sebelum bertanya kepada semesta
Masih santun kah hijau daun menyapamu
Sebelum bertanya kepada langit
Masih ingatkah berapa kalimat doa kepadaNya
Sebelum bertanya kepada bumi
Setidaknya bertanya berapa kali kita melukai tanah
Sebelum bertanya kepada makhluk
Sudah lulus kah kita sebagai manusia
Sebelum kita menyalahkan orang lain
Bertanyalah kepada diri sendiri apakah kita sesuci malaikat
===== 2023 =====
Baca juga: Puisi Karya Andi Kartojiwo
BAON
Karya Mashudi
Seluas ladang segenggam 'baon'
Tujuh petani tua dan sejuta tetes keringat
Sorot matanya tergambar
Biaya semester belum terbayar
Meneropong dompet lusuh
Gigi tikus mendakinya
Kotak tanah sepetak 'plathakan'
Miring membaca nasib
Memuncak mendaki tulus
Merunduk di dalam kepasrahan
Baonku
Baonmu
Baon kita
Baon milikNya
Sudah berakhir
===== 2023 =====

Mashudi adalah penulis puisi kelahiran Gunungkidul 1982 dan tinggal di Gunungkidul. Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media, di antaranya: Tutur Sang Ayah (Majalah Nasima Merah Putih Semarang), Jenguk Aku (Media Online Puisipedia), Ranti, Siang Itu, Rahasia (Media Online Apajake). Hingga kini Mashudi masih menuangkan isi pena di sela-sela kesibukannya.